Cara Menghilangkan Sakit Kepala dengan Teknik Pijatan
Sakit kepala yang Anda alami seringkali diakibatkan oleh kegiatan sehari-hari. Untuk meredakannya Anda bisa mengonsumsi obat sakit kepala plus melakukan teknik pijatan sederhana. Caranya cukup mudah dan bisa langsung Anda terapkan sendiri. Tiru langkah-langkah pijatan di bawah ini sesuai dengan keluhan yang Anda rasakan.
#1 Terapi Pijat untuk Meringankan Sakit Kepala
Pusing dan kepala terasa berdenyut? Coba fokuskan diri untuk melakukan pijatan berikut ini.
- Mulailah dengan meletakkan ibu jari Anda di tulang pipi dekat telinga Anda, dan gunakan ujung jari Anda untuk memijat pelipis
- Kemudian, tekan ujung jari Anda sambil melakukan gerakan melingkar kecil sepanjang garis rambut Anda sampai bertemu di tengah dahi Anda. Pijat seluruh dahi dan kulit kepala Anda.
#2 Terapi Pijat untuk Meredakan Ketegangan Leher
Sakit kepala Anda bisa saja berasal dari otot leher yang kaku. Tekanan di bagian bahu dan leher dapat meringankan ketegangan itu dan secara tak langsung meredakan sakit kepala Anda.
- Letakkan tangan di bahu Anda, buang napas, dan lemaskan kepala. Setelah itu gerakkan otot punggung dan bahu ke arah leher.
- Tundukkan kepala Anda ke meja. Pijat leher Anda dari bahu ke pangkal tengkorak menggunakan ujung jari dengan gerakkan membentuk lingkaran kecil.
#3 Terapi Pijat untuk Meringankan Mata Lelah
Untuk Anda yang bekerja sambil melihat layar komputer terus menerus kemungkinan mata akan terasa lelah. Pijatan di sekitar mata mungkin dapat membantu.
- Tutup mata Anda. Tempatkan ibu jari di bawah alis, mulai dari sudut dalam rongga mata. Tekan dan gerakkan ibu jari dengan lembut di lingkaran-lingkaran kecil, bergerak perlahan ke arah luar alis Anda. Lanjutkan gerakan ini hingga mengelilingi rongga mata dan berakhir kembali di ujung hidung Anda.
- Ulangi beberapa kali, khususnya bagian lekukan mata bagian dalam, di mana jembatan hidung bertemu dengan pangkal alis.
Selain teknik pijatan, menghilangkan sakit kepala tentunya perlu dibarengi dengan mengonsumsi obat yang tepat. Sebab, beda sakit kepala jelas beda obatnya!
Sumber: webmd.com
