Ternyata Ini Alasan Sering Flu dan Batuk Saat Musim Pancaroba

Ternyata Ini Alasan Sering Flu dan Batuk Saat Musim Pancaroba

Banyak yang beranggapan kalau musim pancaroba adalah saat di mana orang akan lebih mudah terserang penyakit seperti flu, pilek, dan batuk yang disertai demam karena perubahan cuaca yang ekstrem dari kemarau ke penghujan maupun sebaliknya. Perubahan cuaca inilah yang menuntut tubuh kita untuk mampu beradaptasi dengan cepat. Namun, apa sebenarnya hubungan antara beberapa penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini dengan musim yang tak menentu?

Sesungguhnya, bukan cuaca yang menyebabkan penyakit ini muncul, melainkan bakteri yang berkembang biak di dalamnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yale University menunjukkan bahwa di musim pancaroba ini suhu udara mengalami penurunan yang akhirnya menjadi kondisi yang sangat sempurna bagi virus dan bakteri untuk berkembang biak, terutama flu dan batuk.

Saat udara menjadi dingin inilah sel tubuh yang semula berfungsi sebagai pendeteksi virus membeku, sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal dalam memerangi virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Maka dari itulah kita jadi lebih mudah terserang batuk dan flu. Belum lagi penularannya lewat udara yang sangat cepat.

Hal yang sama juga berlaku saat musim penghujan yang lembap berubah ke musim kemarau di mana suhu semakin hangat dan membuat orang tertarik untuk beraktivitas di luar. Perubahan suhu yang drastis ini juga bisa memicu penyempitan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan sakit kepala yang juga merupakan gejala awal dari flu. Bahkan, paparan sinar matahari yang berlebihan mampu “mengacaukan” kinerja otak kita.

Maka dari itu, jagalah kesehatan tubuh dengan rajin mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan juga rajin berolahraga setiap harinya. Jika sakit kepala dan gejala flu serta batuk mulai datang, jangan lupa minum obat yang mengandung kombinasi paracetamol, phenylephrine, glyceryl guaiacolate dan bromhexine, bekerja sebagai analgesik-antipiretik (penurun panas), dekosngestan (pelega) hidung, ekspektoran (pengeluaran dahak), dan mukolitik (pengencer dahak) yang efektif mengencerkan dahak dan mengatasi rasa gatal di tenggorokan.

Namun, jika Anda mengalami flu dan batuk tidak berdahak, Anda bisa minum obat dengan kandungan formula paracetamol, phenylephrine, dextromehorphan, bekerja sinergis untuk meredakan gejala flu seperti demam, hidung tersumbat dan bersin-bersin sekaligus mengatasi batuk tidak berdahak, kering, dan terasa serak di tenggorokan.