Mengapa Napas Terasa Panas Saat Mengalami Flu dan Batuk?

Mengapa Napas Terasa Panas Saat Mengalami Flu dan Batuk?

Saat mulai terserang flu dan batuk, gejala yang sangat mungkin kita alami selain bersin, mata terasa panas dan merah, tenggorokan sakit saat menelan, sakit kepala, dan hidung tersumbat adalah napas yang terasa hangat. Melansir dari Hellosehat.com, kondisi ini terjadi karena di dalam hidung kita terdapat bulu-bulu halus dan cairan yang berfungsi sebagai penyaring udara. Saat terjadi infeksi virus dan bakteri, hidung akan langsung bereaksi. Reaksi inilah yang menyebabkan hidung terasa panas, berair, tersumbat, dan bersin-bersin.

Penyebab flu dan batuk

Tak terjadi begitu saja, berikut ini beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang mengalami flu dan batuk yang membuat napasnya terasa panas.

1. Kualitas udara yang buruk, terutama di kota-kota besar, salah satunya adalah Jakarta. Kondisi ini terjadi akibat polusi udara yang semakin memburuk efek dari asap kendaraan bermotor dan kurangnya penghijauan. Polusi udara dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni di dalam ruangan dan luar ruangan.

Melansir dari Liputan6, dalam kasus indeks udara buruk di Jakarta, pemicu utamanya adalah polusi udara yang terjadi di luar ruangan, seperti dari asap kendaraan dan sebagainya. Selain itu, polusi udara juga dipicu oleh industri dan domestik produk, misalnya masyarakat yang membuang atau membakar sampah. Akibat udara yang tercemar, penyakit yang berkaitan dengan saluran penapasan seperti flu dan batuk pun dapat semakin memburuk dan lebih lama sembuh.

2. Kelelahan yang berlebihan dapat memicu berbagai macam masalah kesehatan, terutama saat musim pancaroba. Pasalnya, dalam kondisi ini daya tahan tubuh cenderung menurun, sehingga rentan terserang virus, salah satunya adalah influenza yang seringkali disertai dengan batuk, baik batuk berdahak maupun tidak berdahak.

3. Tertular dari orang lain yang sedang mengalami flu dan batuk. Penularan ini dapat terjadi saat berinteraksi secara langsung seperti saat mengobrol, makan bersama, menggunakan alat makan yang sudah terkontaminasi virus, maupun terpapar virus yang terbang melalui droplets dari orang yang bersin.

Cara mengatasi flu dan batuk

Untuk meredakan flu dan batuk, segera lakukan beberapa hal berikut ini agar keluhannya tidak semakin parah dan perlahan menghilang.

1. Cara cepat menyembuhkan flu dan batuk yang pertama adalah dengan meningkatkan sistem imun tubuh yang menurun. Jika biasanya Anda terbiasa untuk berkegiatan hampir seharian penuh, maka lain ceritanya saat flu dan batuk melanda. Batasi kegiatan agar tubuh tidak terlalu lelah. Hindari menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama teman setelah pulang kantor.

Sebaliknya, manfaatkan waktu untuk beristirahat dengan baik. Sebab memperbaiki kualitas tidur juga bisa menjadi cara terbaik untuk mengembalikan daya tahan tubuh kita. Dengan begini, flu dan batuk dapat mereda kurang dari dua minggu bahkan lebih cepat!

2. Flu dan batuk pada dasarnya ditularkan oleh virus. Dalam kondisi tubuh yang fit, Anda mungkin akan tetap sehat sekalipun terpapar virus flu. Sebaliknya, jika tubuh tidak dalam kondisi yang prima, maka sangat mudah terjangkit virus penyakit.

Saat sedang flu, Anda bisa memperbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, apel, pepaya, jambu biji, stroberi, brokoli, kubis, dan lain sebagainya. Vitamin C diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses pemulihan. Selain itu Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan dan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit.

3. Flu dan batuk seringkali menyebabkan seseorang merasa sesak napas akibat hidung tersumbat dan dahak yang memenuhi saluran pernapasan. Untuk membantu meredakannya, anda bisa memanfaatkan uap air panas atau menggunakan nebulizer yang mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang dihirup saat mengalami sesak napas. Namun pastikan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter, ya.

4. Udara yang dingin dapat meningkatkan produksi lendir. Hal ini tentunya sangat tidak nyaman saat mengalami flu. Oleh karena itu, pastikan diri Anda tetap hangat tetapi tidak kepanasan. Misalnya atur pendingin ruangan pada suhu yang tidak membuat Anda menggigil, minuman, dan makanan hangat juga bisa membantu memberi rasa nyaman di kala flu.

5. Menggunakan masker saat berada di rumah dan beraktivitas di luar ruangan. Selain mencegah menularkan virus flu ke orang lain, menggunakan masker juga bertujuan melindungi diri Anda dari paparan virus yang bisa memperburuk kondisi kesehatan.

6. Hindari makanan manis. Sebab terlalu banyak mengonsumsi makanan manis terutama saat sakit dapat menurunkan sistem imun tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya hindari dulu untuk mengonsumsi aneka makanan manis seperti permen, cokelat, martabak, dan atau makanan tinggi gula lainnya.

Tenang saja, Anda tetap bisa merasakan manis dari buah-buahan seperti jeruk dengan kandungan vitamin C dan semangka dengan kadar air tinggi yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah dehidrasi, sehingga proses penyembuhan dapat berjalan lebih cepat.

7.. Hindari minuman dingin untuk sementara waktu. Meski minuman dingin bukanlah penyebab utama flu dan batuk, namun mengonsumsi minuman dingin dapat memperparah hidung tersumbat dan memperlambat proses penyembuhannya. Apalagi jika minuman dingin yang dikonsumsi memiliki rasa manis. Oleh karena itu, sebaiknya hindari dulu minuman dingin sementara waktu dan ganti dengan minuman hangat, ya.

Selain ampuh mencegah dehidrasi, minuman hangat juga dapat membuat tenggorokan lebih nyaman sekaligus membantu mendorong virus yang menempel di saluran pernapasan agar terbuang melalui sistem pencernaan dan juga keringat.

8. Terakhir, jangan lupa pilihlah jenis obat yang sesuai dengan gejala dan keluhan Anda. Jika Anda flu disertai batuk berdahak, minum minum obat yang efektif mengeluarkan dan mengencerkan dahak sekaligus mengatasi rasa gatal di tenggorokan. Sebaliknya, jika batuk yang ditimbulkan adalah jenis batuk tidak berdahak, maka pastikan untuk memilih obat yang sesuai dengan keluhannya, ya.

Artikel Lainnya:  Apakah Kurang Tidur Menyebabkan Sakit Kepala Mencengkeram Saat Beraktivitas?