Benarkah Mengonsumsi Gula Menyebabkan Sakit Kepala Sebelah
Makanan manis memang lezat, namun bagi sebagian orang, gula bisa jadi salah satu penyebab sakit kepala. Sebab mengonsumsi terlalu banyak gula menyebabkan kadar gula darah Anda tinggi (hiperglikemia).
Namun bagi Anda yang tidak suka makanan manis—bukan berarti lebih baik. Terlalu sedikit mengonsumsi gula pun dapat memberi efek yang sama, yaitu menimbulkan sakit kepala. Hal ini terjadi jika kadar gula dara Anda rendah (hipoglikemia).
Seperti dilansir dari Medical News Today, keberadaan gula dalam tubuh dapat memicu perubahan hormonal, terutama pada hormon epinefrin dan norepinefrin. Pergeseran hormon ini mengubah cara pembuluh darah di otak berperilaku, berpotensi memicu sakit kepala.
Lantas bagaimana mengatasinya?
Anda tidak perlu terlalu ‘anti’ mengonsumsi gula. Pada dasarnya gula adalah sumber energi yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Hanya saja, Anda harus mengonsumsinya dengan tidak berlebihan. Lakukan juga pengecekan gula darah secara rutin untuk mengetahui apakah kadar gula darah Anda masih dalam batas aman atau tidak.
Perlu digarisbawahi bahwa bukan gula itu sendiri yang menyebabkan seseorang mengalami sugar headache. Yang memicu sakit kepala adalah perubahan gula darah yang cepat, karena terlalu banyak mengonsumsi gula atau tidak cukup makan gula. Perubahan-perubahan dalam gula darah ini dapat menyebabkan sakit kepala dan gejala-gejala lainnya, yang oleh sebagian orang disebut hangover gula berupa sakit kepala sebelah.
Sakit kepala sebelah (migrain) d itandai dengan rasa berdenyut di salah satu sisi kepala yang berlangsung selama beberapa waktu. Jika Anda tidak segera memperbaiki pola konsumsi gula menjadi lebih ideal. Maka migrain dapat terjadi berulang. Selama migrain, Anda akan merasa lebih sensitif terhadap cahaya, kebisingan, hingga bebauan. Penyebabnya bisa berupa perubahan hormon, stres, bahkan pola makan atau tidur yang tidak tepat.