Perbedaan Batuk Kering dan Batuk Berdahak, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Perbedaan Batuk Kering dan Batuk Berdahak, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Hingga saat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan batuk kering dan batuk berdahak, sehingga terkadang masih banyak pula yang keliru dalam mengobatinya. Dalam dunia kesehatan, batuk dikatakan sebagai respon alami tubuh dalam menanggapi benda asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan, seperti debu, polusi, atau allergen (pemicu alergi) di mana kemudian otak akan mengirimkan sinyal melalui saraf tulang belakang ke otot di dada dan perut. Saat sinyal diterima, maka terjadilah kontraksi yang menyebabkan terjadinya semburan udara melalui sistem pernapasan untuk mendorong keluar benda asing tersebut.

Selain sebagai respon alami tubuh, tidak menutup kemungkinan juga bahwa batuk bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu. Untuk itu, simak perbedaannya dan cara mengatasinya berikut ini.

Batuk Tidak Berdahak atau Batuk Kering
Menurut artikel yang ditulis dalam situs kesehatan Halodoc, batuk tidak berdahak atau yang juga dikenal dengan sebutan batuk kering adalah reaksi dari rasa gatal yang muncul di tenggorokan karena adanya infeksi virus atau bakteri, asam lambung, asma, atau alergi yang biasanya diikuti gejala lain seperti gatal, bersin, dan pilek. Dinamakan batuk kering karena tidak menyebabkan tubuh menghasilkan dahak atau lendir, sehingga seringkali menyebabkan terjadi iritasi pada saluran pernapasan.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk minum air hangat dan juga minum obat yang memiliki kombinasi formula Paracetamol untuk meredakan gejala flu seperti demam dan sakit kepala, Phenylephrine (PE) bekerja secara Pas & Efektif membantu melegakan pernapasan dan tenggorokan tanpa menyebabkan kantuk, dan Dextromethorphan yang bekerja menekan titik pusat batuk di otak sehingga membantu meredakan batuk.

Batuk Berdahak
Lain halnya dengan batuk kering, batuk berdahak umumnya terjadi karena infeksi virus atau bakteri yang membuat tubuh memproduksi dahak atau lendir lebih banyak untuk menjebak dan mengeluarkan mikroorganisme penyebab infeksi melalui reaksi batuk. Oleh karena itu, jika Anda mengalami batuk berdahak maka akan lebih baik jika tidak menelan dahak yang muncul saat batuk terjadi untuk membantu mempercepat proses penyembuhan.

Hal lain yang juga bisa Anda lakukan adalah dengan minum obat yang mengandung kombinasi Paracetamol untuk meredakan gejala flu seperti demam dan sakit kepala, Guaifenesin dan Bromhexine yang bekerja dalam mengencerkan dahak dan mengeluarkan dahak, sedangkan Phenylephrine (PE) bekerja secara Pas & Efektif membantu melegakan pernapasan dan tenggorokan tanpa menyebabkan kantuk sehingga Anda tetap bisa beraktivitas sehari-hari tanpa mengalami kendali.

Bagaimana Cara Meredakan Batuk Kering dan Batuk Berdahak?
Meski batuk bisa terjadi akibat adanya infeksi virus atau bakteri, namun baik batuk kering maupun berdahak juga bisa menjadi gejala penyakit lainnya. Misalnya saja batuk kering yang bisa saja muncul karena adanya indikasi penyakit seperti asam lambung (GERD) dan batuk berdahak yang merupakan gejala dari beberapa penyakit pneumonia (radang paru-paru), bronchitis, asma, dan post nasal drip. Untuk itu, kedua jenis batuk ini tentu bisa menjadi sama-sama membahayakan jika tidak ditangani dengan segera.