Pengaruh Stres dan Kecemasan terhadap Sakit Kepala
Tak hanya menurunkan kualitas hidup dan mengganggu produktivitas kerja, stres dan kecemasan juga bisa menyebabkan sakit kepala. Lantas, bagaimana stres dan kecemasan dapat memengaruhi sakit kepala? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengapa stres dan kecemasan mempengaruhi sakit kepala?
Dilansir dari Psych Central, beberapa penelitian menemukan bahwa sakit kepala, kecemasan, dan depresi dapat secara langsung dihubungkan melalui masalah neurologis (masalah yang merujuk pada gangguan atau kelainan yang terjadi dalam sistem saraf, yang melibatkan otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer) yang umum atau secara tidak langsung dihubungkan melalui efek samping yang tidak diinginkan.
Kecemasan dapat memicu respons fight, flight, atau freeze. Respons ini dapat menyebabkan peningkatan ketegangan otot (terutama otot-otot di wajah, kepala, dan leher) hingga pada akhirnya memicu sakit kepala. Selain itu, stres juga dapat memicu perubahan pada pola tidur dan pola makan yang menjadi salah satu faktor tambahan dalam meningkatkan risiko sakit kepala.
Jenis sakit kepala yang terkait dengan stres dan kecemasan
Jenis sakit kepala yang paling sering dikaitkan dengan kecemasan adalah sakit kepala mencengkeram yang biasanya menyebabkan rasa sakit hebat pada leher, di belakang mata, dan di sekitar kepala.
Cara mengatasi sakit kepala mencengkeram akibat kecemasan dan stres
Ada banyak cara yang mendukung untuk mengatasi sakit kepala akibat kecemasan, dan cara-cara tersebut berbeda-beda untuk setiap orang. Jika Anda termasuk seseorang yang sering mengalami sakit kepala mencengkeram saat stress, segera atas dengan beberapa cara berikut ini.
1. Terapi ke psikiater
Stres dan kecemasan berlebih dapat menandakan bahwa seseorang memiliki gangguan pada kesehatan mentalnya. Oleh karena itu, terapi dapat menjadi pilihan yang baik untuk membantu memperbaiki gejala kesehatan mental sekaligus mengurangi gejala fisik, seperti sakit kepala, yang mungkin timbul akibat kecemasan. Selain mengonsultasikan pada psikiater, Anda juga bisa melakukan terapi sederhana di rumah untuk mengatasi kecemasan seperti meditasi.
2. Istirahat malam yang cukup
Jika Anda seringkali terbangun di malam hari karena khawatir atau merasa lelah sepanjang hari, kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala. Tidur yang berkualitas dapat membantu Anda memulihkan cadangan energi yang terkuras, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan dari perasaan cemas hingga sakit kepala.
Matthew Walker, profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California, Berkeley, menyarankan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Hal inilah yang dapat membuat Anda bisa mendapatkan tidur yang cukup setiap harinya.
3. Rutin melakukan aktivitas fisik
Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat menjadi metode yang bagus untuk mengatasi sakit kepala akibat stres dan kecemasan. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa latihan gerakan tertentu dapat memperbaiki gejala depresi dan gangguan kecemasan. Salah satu jenis olahraga yang dapat mengatasi kecemasan adalah yoga, sebab dapat memberikan efek menenangkan.
4. Meredakan sakit kepala dengan obat-obatan
Anda bisa meredakan sakit kepala mencengkeram dengan minum obat sakit kepala yang dijual bebas (OTC). Agar dapat kembali beraktivitas, sebaiknya pilih obat yang dapat bekerja secara aktif dan efektif meredakan rasa nyeri di kepala tanpa menyebabkan ngantuk. Namun jika obat-obatan ini tidak bekerja dengan baik untuk mengatasi rasa sakit apalagi jika keluhannya terjadi lebih dari satu minggu, segera konsultasikan kondisi Anda pada tenaga medis profesional seperti dokter saraf, psikiater (jika Anda dirawat karena kecemasan atau depresi), atau dokter perawatan primer Anda.
Artikel Lainnya: Peran Nutrisi dalam Mencegah Sakit Kepala Mencengkeram