Golongan Wanita yang Lebih Sering Mengalami Sakit Kepala Migrain

Golongan Wanita yang Lebih Sering Mengalami Sakit Kepala Migrain

Berbagai penelitian menyebutkan migrain adalah jenis sakit kepala yang lebih sering dialami wanita daripada pria. Berbeda dengan sakit kepala biasa, migrain juga kerap muncul disertai berbagai gejala tambahan seperti mual, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap bau, cahaya, serta suara. Ternyata hal ini berhubungan dengan faktor hormonal. Saat sudah dewasa wanita mulai memproduksi hormon estrogen. Perubahan ini memicu munculnya gejala migrain. Namun  meski persentase wanita yang mengalami migrain lebih tinggi dari pria, namun ada beberapa karakteristik wanita yang lebih sering mengalami sakit kepala migrain, simak penjelasan berikut.

  1. Wanita pada Masa Haid
    Migrain pada perempuan kerap terjadi saat masa haid atau dikenal juga dengan menstrual migrain. Migrain ini umumnya terjadi pada dua hari sebelum hingga tiga hari setelah menstruasi dimulai. Dikutip dari Migrain Research Foundation, sekitar 7-19 persen perempuan mengalami migrain menstruasi. Fluktuasi hormon saat haid diduga jadi penyebab migrain.
  2. Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal
    Penggunaan kontrasepsi hormonal baik yang dilakukan dengan metode suntik ataupun oral dapat menimbulkan migrain pada perempuan. Meski demikian hal ini tidak pasti terjadi pada setiap individu, Sebagian lainnya tidak memiliki efek samping. Bila Anda menggunakan kontrasepsi hormonal dan mengalami gejala migrain, pertimbangkan untuk mengganti alat kontrasepsi menjadi jenis non-hormonal.
  3. Kehamilan
    Sakit kepala dan mual memang lazim dialami wanita hamil, khususnya pada trimester pertama. Perubahan hormon pada wanita hamil menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu perubahan kebiasaan pada wanita hamil seperti pola makan dan istirahat juga bisa memicu migrain.
  4. Menopause
    Migrain sering memburuk saat perimenopause atau masa transisi sebelum menopause. Fluktuasi hormon yang sangat tinggi di masa ini membuat migrain kian parah. Namun dilansir dari CNN Indonesia, prevalensi migrain justru menurun saat menopause. Hal ini terjadi karena perempuan sudah tidak lagi haid dan hormon berhenti berfluktuasi. Migrain membaik bahkan hilang pada sekitar 67 persen perempuan pasca menopause.
  5. Lansia
    Beberapa perempuan justru mengalami migrain pertama kali saat memasuki usia 60-65 tahun. Penyebab migrain yang muncul di usia tua perlu dikonsultasikan pada dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Penurunan kinerja organ tubuh juga kemungkinan berpotensi jadi pemicu migrain.

Baca Juga : Gejala Penyerta yang Harus Diwaspadai Saat Sakit Kepala Migrain Melanda

Migrain memang pengalaman yang sangat mengganggu, meski demikian migrain bisa diminimalisir jika dikelola dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Bila gejala terasa sangat mengganggu, segera redakan dengan obat sakit kepala sebelah.

sakit-kepala-sebelah-bodrex-migra