Cara Mengelola Cuti Agar Tak Cepat Habis

Cara Mengelola Cuti Agar Tak Cepat Habis

Dalam setahun, berapa hari yang Anda gunakan untuk berlibur, mengunjungi keluarga, atau melakukan hobi? Terkadang kesibukan kerja yang Anda lakukan seriap hari membuat waktu untuk kehidupan pribadi Anda menjadi sangat terbatas. Bahkan, dua hari libur pada akhir pekan juga tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal karena Anda harus menggunakannya untuk beristirahat. Padahal, kurangnya waktu pribadi bisa memicu stres dan bisa berakibat buruk pada kesehatan Anda. Misalnya, frekuensi sakit kepala yang semakin meningkat.

Sayangnya, rata-rata perusahaan hanya memberikan kebijakan jatah cuti sebanyak 12 hari dalam setahun. Itupun, sudah termasuk jatah cuti bersama. Oleh karena itu, untuk Memperoleh waktu liburan lebih, Anda harus pintar-pintar menyiasati jatah cuti Anda. Coba simak tip berikut ini, khususnya jika Anda termasuk orang yang baru memasuki dunia kerja.

1. Manfaatkan hari libur nasional
Poin yang paling penting untuk menghemat cuti adalah dengan memanfaatkan jatah hari libur nasional. Sejak awal tahun, cek kalender untuk memastikan kapan saja tanggal hari libur nasional. Lihat apakah ada hari libur yang berdekatan dengan akhir pekan? Jika ada, Anda bisa menggunakan jatah cuti berdekatan dengan hari libur nasional dan akhir pekan, sehingga Anda bisa berlibur lebih lama tanpa harus menggunakan jatah cuti terlalu banyak.

2. Berangkat larut malam
Jika punya rencana untuk traveling jarak jauh, pilih jadwal keberangkatan pesawat, kereta, atau bus yang paling malam sehingga bisa tiba di tempat tujuan pada keesokan paginya. Dengan memilih keberangkatan paling larut, maka Anda tidak perlu membuang cuti pada hari keberangkatan. Anda masih bisa bekerja sampai sore hari atau paling tidak hanya izin setengah hari saja.

3. Jangan malas mengurus surat izin
Terkadang, jatah cuti Anda terpotong padahal Anda tidak menggunakannya. Ternyata jatah cuti Anda yang ‘hilang’ disebabkan karena kelalaian Anda mengurus surat izin sakit. Biasanya, perusahaan memberi kebijakan pada karyawannya yang sakit untuk tidak masuk dan beristirahat di rumah. Dengan syarat, izin sakit tersebut harus dapat dibuktikan dengan surat istirahat dari dokter. Namun kebanyakan karyawan kerap menyepelakan surat istirahat tersebut. Akhirnya meski mereka benar-benar tidak bekerja karena alasan sakit, namun pada akhirnya jatah cutilah yang terpotong karena tidak menyerahkan surat izin sakit. Duh, sayang sekali ya!

Semoga tips di atas bisa membantu Anda mengelola cuti sehingga tidak cepat habis lagi ya!