5 Pasar Tradisional Nusantara Tempat Berburu Oleh-oleh
Jika Anda memiliki kesempatan untuk berwisata ke berbagai daerah di Indonesia, jangan sampai lupa untuk mampir ke pasar tradisional di setiap daerah. Di pasar tradisional, Anda bisa melihat potret budaya dari daerah tersebut. Selain itu, berbelanja oleh-oleh khas atau barang unik lainnnya sebagai oleh-oleh, juga jadi pengalaman yang mengasyikan. Coba saja mampir ke lima pasar tradisional berikut ini.
Pasar Klewer
Pasar yang terletak di Kota Solo ini sudah sangat terkenal bahkan hingga di manca negara. Komoditas utama yang ditawarkan adalah batik khas Solo yang banyak digemari orang. Berbagai macam model pakaian dan corak kain tersedia di sini. Harganya juga beragam sesuai dengan kualitas kain dan bisa ditawar. Penggemar batik, wajib untuk mampir ke sini!
Pasar Beringharjo
Pasar terbesar dan tertua di Yogyakarta sehingga memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Selain itu barang yang dijual juga cukup beragam. Selain kain dan baju batik dari berbagai bahan dari katung hingga sutra, Anda juga bisa membeli rempah-rempah untuk diolah menjadi jamu dan minuman lainnya. Belum lagi barang atik, souvenir, dan aneka jajan pasar. Wisatawan jangan sampai tidak mampir.
Pasar Seni Sukowati
Jalan-jalan ke Pulau Bali, rasanya belum lengkap kalau tidak mampir ke Pasar Seni Sukowati. Di sana, Anda akan menjumpai aneka kerajinan dan oleh-oleh khas Bali seperti souvenir dan pakaian. Kerajinan Bali dikenal indah dan banyak digemari untuk menghias interior rumah. Bahkan Anda juga bisa memperoleh lukisan karya para seniman Bali dengan harga yang bersahabat.
Pasar Triwindu
Suka mengumpulkan barang-barang antik? Berarti Anda wajib mampir ke Pasar Triwindu di Kota Solo. Aneka barang antik dari zaman kakek-nenek bisa ditemukan di sini. Bahkan, kolektor barang antik juga kerap berburu di sini untuk melengkapi koleksi mereka. Soal harga, tentu saja bisa Anda tawar.
Pasar Semawis
Berbeda dengan pasar oleh-oleh lain, Pasar Semawis sebenarnya adalah pasar kuliner khas pecinan. Pasar Semawis tergolong baru Karena baru berdiri di tahun 2004, ketika peringatan 600 tahun Laksamana Ceng Ho di Semarang. Namun Karena kesuksesan dan antusiasme masyarakat, akhirnya pasar ini digelar sepanjang tahun setiap akhir pekan. Makanan yang dijajakan sangat beragam mulai dari bakmi, gudeg, sate, soto, dan aneka camilan. Menarik juga untuk dijadikan oleh-oleh meskipun tidak bisa awet untuk waktu yang lama.