Self-Diagnose Saat Flu dan Batuk? Waspadai Risiko Salah Penanganan!

Self-Diagnose Saat Flu dan Batuk? Waspadai Risiko Salah Penanganan!

Saat tubuh mulai meriang, tenggorokan gatal, dan batuk tak kunjung reda, banyak dari kita langsung mengambil kesimpulan sendiri. Tanpa pikir panjang, kita buru-buru mencari obat seadanya atau bahkan tidak mengobati sama sekali dengan alasan akan sembuh sendiri. Padahal, self-diagnose alias mendiagnosis diri sendiri bisa jadi langkah yang keliru dan berisiko.

Self?diagnosis kerap menyebabkan salah pengobatan, keterlambatan perawatan, dan mengabaikan kondisi serius. Dikutip dari Verywell Health, banyak profesional kesehatan menyarankan agar kita tidak tergantung pada diagnosis sendiri tanpa pemeriksaan medis. Bahkan, sebuah studi lintas pasien di Jepang menunjukkan bahwa akurasi self?diagnosis flu sangat rendah (AUC 0,63).

 

Flu dan Batuk Tidak Selalu Sama

Flu dan batuk memang terdengar seperti penyakit yang ringan dan sering terjadi. Tapi tahukah kamu, gejalanya bisa sangat bervariasi dan seringkali saling tumpang tindih?
Misalnya:

  • Batuk kering bisa disebabkan oleh infeksi virus, iritasi tenggorokan, atau bahkan alergi.
  • Batuk berdahak bisa muncul akibat infeksi saluran napas yang lebih dalam, atau saat tubuh sedang membersihkan lendir dari paru-paru.

Namun yang sering terjadi, ketika kita mengalami flu disertai batuk, semua gejala ini sering kali muncul bersamaan, berganti-ganti, atau berkembang seiring waktu. Inilah yang membuat kita sering salah menilai apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh kita.

 

Susah Membedakan, Tapi Tidak Perlu Bingung

Tidak semua orang punya akses atau waktu untuk langsung periksa ke dokter setiap kali flu dan batuk datang. Tapi bukan berarti kamu harus menebak-nebak dan asal minum obat. Karena salah pilih obat bisa menyebabkan pemulihan jadi lebih lama, atau gejala justru semakin memburuk.

Solusinya? Siapkan obat flu dan batuk yang memiliki spektrum kerja luas, alias bisa membantu meringankan gejala flu yang disertai batuk—baik yang kering maupun berdahak.

 

Kenapa Obat dengan Spektrum Lengkap Itu Penting?

Karena:

  • Anda tidak perlu bingung menentukan jenis flu dan batuk apa yang sedang dialami.
  • Obat yang mengandung kombinasi bahan aktif tepat bisa membantu meredakan demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, dan batuk secara menyeluruh.
  • Bisa menjadi pertolongan pertama yang efektif sebelum kamu sempat berkonsultasi ke tenaga medis.

Meski demikian, perlu diingat, jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai keluhan serius seperti sesak napas, demam tinggi, atau nyeri dada, maka pemeriksaan medis tetap diperlukan dan tidak bisa ditunda.

Mengira-ngira jenis flu dan batuk yang sedang dialami bisa menyesatkan dan memperlambat pemulihan. Daripada ambil risiko dengan self-diagnose yang belum tentu tepat, lebih baik siaga dengan solusi obat flu dan batuk yang efektif untuk segala jenis gejala, baik flu yang disertai batuk kering maupun berdahak serta pilih obat flu & batuk yang tidak menyebabkan ngantuk supaya aktivitas tidak terganggu. Ingat, keputusan kecil seperti memilih obat yang tepat bisa membuat perbedaan besar dalam kenyamanan dan kecepatan kamu pulih dari flu dan batuk.

Sumber:

Fukui, T., Watanabe, M., Nishida, T., & Arai, H. (2018). Diagnostic value of self-diagnosis of influenza: Cross-sectional study in a rural primary care clinic in Japan. Family Practice, 35(5), 589–594. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5944958

Verywell Health. (2022). The Perils of Using the Internet to Self-Diagnose. Diakses dari https://www.verywellhealth.com/perils-of-using-the-internet-to-self-diagnose-4117449


Artikel Lainnya: Kenapa Pilek Alergi karena Debu Lebih Sering Muncul di Musim Kemarau?