Mungkinkah Batuk di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur Terjadi Akibat Polusi Udara di Rumah?

Mungkinkah Batuk di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur Terjadi Akibat Polusi Udara di Rumah?

Batuk di pagi hari setelah bangun tidur adalah keluhan yang cukup umum dirasakan banyak orang. Meskipun sering dianggap sepele, batuk yang terjadi secara konsisten bisa menjadi tanda adanya masalah pada saluran pernapasan, lho. Salah satu penyebab yang kerap terlupakan adalah polusi udara di dalam rumah. Apakah kamu salah satu yang mengalaminya?

 

Pengaruh Polusi Udara Dalam Ruangan dan Batuk di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur

Polusi udara dalam ruangan adalah adanya zat atau partikel berbahaya di udara yang kita hirup di dalam rumah. Partikel ini bisa berasal dari asap rokok, debu, jamur, serbuk sari, hingga bahan kimia dari produk pembersih atau cat. Udara yang tidak bersirkulasi dengan baik juga dapat memperparah kualitas udara dalam ruangan.

 

Selama tidur, kita menghirup udara dalam waktu lama di ruang tertutup. Jika udara tersebut tercemar oleh partikel atau zat iritan, saluran pernapasan akan bereaksi untuk membersihkan dirinya, salah satunya dengan batuk. Beberapa mekanisme yang terjadi meliputi:

·       Iritasi pada saluran napas oleh debu, asap, atau bahan kimia

·       Reaksi alergi terhadap alergen seperti tungau debu rumah atau jamur

·       Peradangan saluran pernapasan yang dapat mempersempit jalan napas dan menyebabkan batuk di pagi hari setelah bangun tidur

 

Cara Mengurangi Polusi Udara Dalam Rumah untuk Mencegah Batuk di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur

Jika kamu banyak menghabiskan waktu di dalam rumah atau kantor, menjaga kualitas udara dan kebersihan lingkungan sangat penting agar terhindar dari gangguan pernapasan seperti batuk di pagi hari setelah bangun tidur, alergi, atau iritasi saluran napas. Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu lakukan:

1.        Rutin Menjaga Kebersihan Rumah

Debu, tungau, dan kotoran lainnya dapat menumpuk dan menjadi pemicu alergi serta iritasi. Bersihkan lantai, karpet, dan permukaan secara rutin menggunakan vacuum cleaner berfilter HEPA agar partikel kecil juga terangkat.

2.        Pastikan Ventilasi yang Baik

Buka jendela atau gunakan ventilasi mekanis seperti exhaust fan untuk memastikan udara segar masuk dan udara kotor keluar. Sirkulasi udara yang baik membantu mengurangi polutan dan kelembapan berlebih.

3.        Gunakan Air Purifier yang Sesuai

Air purifier dengan filter HEPA dan karbon aktif dapat membantu menyaring partikel debu, alergen, dan bau tak sedap sehingga udara dalam ruangan lebih bersih dan sehat.

4.        Hindari Merokok di Dalam Ruangan

Asap rokok mengandung banyak zat berbahaya yang merusak saluran pernapasan dan menurunkan kualitas udara. Jangan merokok di dalam rumah atau ruangan tertutup.

5.        Kontrol Kelembapan Ruangan

Kelembapan yang terlalu tinggi bisa memicu pertumbuhan jamur dan tungau debu. Gunakan dehumidifier jika perlu, dan jaga kelembapan ideal sekitar 40–60%.

6.        Hindari Penggunaan Produk Kimia Berlebihan

Produk pembersih, cat, atau pengharum ruangan yang mengandung bahan kimia volatil dapat mengiritasi saluran pernapasan. Gunakan produk yang ramah lingkungan dan pastikan ventilasi cukup saat menggunakannya.

7.        Sering Beristirahat dari Penggunaan Perangkat Elektronik

Sinar biru dan radiasi dari perangkat elektronik bisa menyebabkan stres dan gangguan pernapasan ringan. Lakukan istirahat secara berkala dan gunakan filter layar bila perlu.

8.        Perbanyak Tanaman Indoor

Beberapa tanaman dalam ruangan dapat membantu menyaring polutan dan meningkatkan kualitas udara, seperti lidah mertua, tanaman spider plant, dan peace lily.


Menjaga kesehatan pernapasan di dalam ruangan adalah kunci untuk mencegah gangguan saluran napas dan menjaga kualitas hidup. Dengan melakukan langkah-langkah sederhana seperti menjaga kebersihan, sirkulasi udara yang baik, dan mengurangi paparan polutan, kamu bisa menciptakan lingkungan dalam ruangan yang lebih sehat dan nyaman.

 

Batuk di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur Akibat Infeksi Virus

Selain karena alergi dan polusi, tak jarang juga batuk di pagi hari setelah bangun tidur disebabkan oleh infeksi virus. Terutama virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas atau bawah, seperti rhinovirus, coronavirus non-COVID, influenza, atau RSV. Infeksi virus ini biasanya memicu peradangan saluran napas, sehingga mudah memicu refleks batuk.

 

Kondisi ini juga memicu tubuh memproduksi lendir berlebih. Saat tidur, lendir bisa mengumpul di tenggorokan atau saluran napas, dan saat bangun tubuh mencoba “membersihkannya” lewat batuk. Selain itu, infeksi virus juga dapat meningkatkan sensitivitas reseptor batuk di tenggorokan dan paru-paru.

Jika kamu mengalaminya, coba redakan batuk di pagi hari setelah bangun tidur dengan mengonsumsi obat batuk yang tidak menyebabkan kantuk agar dapat tetap beraktivitas. Agar proses penyembuhan batuk berjalan lebih cepat, pastikan untuk membaca aturan pakai, ya!


Artikel Lainnya: Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Kepala Pusing Bagian Belakang Melanda