Batuk Kering Saat Cuaca Panas? Ini Penyebab yang Jarang Disadari!

Batuk Kering Saat Cuaca Panas? Ini Penyebab yang Jarang Disadari!

Saat cuaca panas melanda, banyak orang justru merasa lebih gampang sakit tenggorokan. Salah satunya adalah batuk kering—batuk tanpa dahak yang sering datang tiba-tiba dan cukup mengganggu. Menariknya, batuk ini sering dikira akibat alergi atau sisa pilek, padahal cuaca panas juga bisa jadi pemicu utamanya.


Lalu, apa sebenarnya yang membuat batuk kering muncul saat suhu udara sedang tinggi? Berikut penjelasan medisnya.


1. Udara Panas Bikin Tenggorokan Lebih Cepat Kering

Cuaca panas biasanya membuat tubuh lebih cepat dehidrasi. Saat cairan tubuh berkurang, selaput lendir di tenggorokan ikut kering. Kondisi ini dapat menstimulasi reseptor batuk dan akhirnya memicu batuk kering berulang (Northern Care Alliance, 2023).


2. Polusi Udara yang Lebih Tinggi

Di musim panas, debu dan partikel polutan seringkali meningkat karena udara kering. Saat terhirup, partikel tersebut dapat mengiritasi saluran pernapasan atas sehingga timbul rasa gatal pada tenggorokan yang memicu batuk (Allergy & Asthma Network, 2022).


3. Paparan Pendingin Ruangan (AC)

Banyak orang mengandalkan AC saat cuaca panas. Sayangnya, udara dari AC cenderung kering sehingga tenggorokan cepat teriritasi. Selain itu, AC yang tidak dibersihkan dengan baik bisa melepaskan debu dan alergen ke udara, yang kemudian memperburuk batuk kering (News Medical, 2021).


4. Alergi Musiman

Selain polusi, cuaca panas juga sering identik dengan meningkatnya serbuk sari (pollen) di udara. Bagi sebagian orang, hal ini bisa memicu reaksi alergi yang gejalanya berupa hidung tersumbat, bersin, dan batuk kering (PMC, 2014).


5. Respons Tubuh terhadap Udara Panas & Lembap

Penelitian menunjukkan bahwa menghirup udara panas dan lembap dapat memicu penyempitan saluran pernapasan serta batuk, terutama pada pasien dengan asma ringan. Hal ini menjelaskan kenapa batuk kering bisa lebih mudah muncul di tengah cuaca panas ekstrem (Nationwide Children’s Hospital, 2012).



Cara Mengurangi Batuk Kering Saat Cuaca Panas

Perbanyak minum air putih agar tubuh tidak dehidrasi.

Gunakan masker ketika berada di luar ruangan untuk mengurangi paparan debu dan polusi.

Hindari ruangan terlalu kering, gunakan humidifier bila perlu.

Batasi paparan asap rokok maupun polutan lain.

Minum obat pereda flu dan batuk yang mampu mengatasi berbagai jenis batuk, baik batuk kering maupun berdahak agar lebih efektif. Sebab kita tidak bisa melakukan diagnose mandiri terhadap diri kita. Batuk kering terkadang bisa berkembang menjadi batuk berdahak, dan sebaliknya.

Jika batuk berlangsung lebih dari 2 minggu atau disertai sesak napas, segera periksakan diri ke dokter.

Jadi, batuk kering saat cuaca panas bukan sekadar hal sepele. Ada banyak faktor tersembunyi yang bisa menjadi penyebabnya, mulai dari dehidrasi hingga polusi. Dengan memahami pemicunya, Anda bisa lebih mudah mencegah dan mengatasinya.



Artikel Lainnya: Berapa Lama Flu dan Batuk Bisa Menular? Ini Penjelasan Berdasarkan Fase Penyakit


Referensi:

Allergy & Asthma Network. (2022). Summer asthma and warm weather. Diakses dari: allergyasthmanetwork.org

Nationwide Children’s Hospital. (2012). Why hot, humid air triggers symptoms in patients with mild asthma. Diakses dari: nationwidechildrens.org

News Medical. (2021). What Are the Health Effects of Air Conditioning? Diakses dari: news-medical.net

Northern Care Alliance NHS. (2023). Looking after your lungs in hot weather. Diakses dari: northerncarealliance.nhs.uk

PubMed Central. (2014). Environmental factors and airway diseases: The role of climate and air pollution. Diakses dari: pmc.ncbi.nlm.nih.gov