Sakit Kepala Migrain Terjadi Lebih dari Satu Minggu, Segera Lakukan Hal Ini!
Mengalami sakit kepala sebelah atau yang lebih dikenal dengan sebutan migrain tentu sangat mengganggu aktivitas. Pasalnya, biasanya keluhan yang satu ini datang secara tiba-tiba dan menimbulkan sakit kepala berdenyut yang berlangsung selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Beberapa gejala yang menandakan seseorang mengalami sakit kepala migrain antara lain sebagai berikut.
1. Gangguan penglihatan
Sebelum migrain terjadi, Anda mungkin akan mengalami gangguan penglihatan, utamanya adalah sensitivitas terhadap cahaya. Mata Anda menjadi lemah terhadap cahaya terang hingga mudah merasa silau dibandingkan saat kondisi normal. Bahkan, Anda mungkin saja merasa penglihatan lebih buram dan 'bergoyang'.
2. Sensitif terhadap suara
Saat mengalami sakit kepala migrain, kita cenderung lebih sensitif terhadap suara. Bahkan suara-suara biasa pun bisa terasa sangat mengganggu. Jika suara ketukan keyboard atau heels rekan kerja Anda saja sudah bisa membuat kepala serasa ditusuk-tusuk, berarti Anda harus waspada terhadap kemungkinan munculnya migrain yang lebih parah.
3. Sensitif terhadap bau
Bau tidak sedap dan bau harum, keduanya sama-sama akan membuat penderita migrain merasa pening. Bahkan, bau makanan favorit Anda mendadak terasa memuakkan. Hal ini dikarenakan sensitivitas terhadap bau menjelang migrain jadi lebih meningkat.
4. Mual
Sensitivitas pada cahaya, suara, dan bau pada akhirnya membuat calon penderita migrain merasa mual. Bahkan pada kasus yang lebih parah, bisa sampai muntah dan pingsan.
5. Hilang keseimbangan
Tubuh dan pikiran Anda terasa tidak sinkron sehingga akhirnya Anda kehilangan koordinasi tubuh. Jika tetap memaksakan diri, bukan tidak mungkin Anda kehilangan keseimbangan saat berjalan ataupun menjatuhkan benda-benda yang sedang Anda pegang.
6. Sulit berkonsentrasi
Walaupun ada pekerjaan di depan mata Anda rasanya sulit memusatkan pikiran. Ketika diajak bicara oleh orang lain, Anda justru merasa blank.
7. Perubahan mood
Menjelang migrain, tubuh telah mengirimkan sinyal-tidak-enak-badan. Akibatnya mood Anda jadi berubah-ubah. Entah lebih mudah marah atau justru kelewat bersemangat. Hati-hati karena perubahan mood yang cepat dan drastis juga merupakan salah satu gejala migrain.
8. Keringat dingin
Pada beberapa orang, tubuh mereka akan mengeluarkan keringat dingin menjelang migrain. Bahkan meskipun mereka sedang berada dalam ruang ber-AC, tubuh tetap berkeringat khususnya pada bagian-bagian tertentu seperti pelipis dan telapak tangan.
Lalu, apakah sebenarnya penyebab migrain yang berkepanjangan?
Meski hingga saat ini masih belum ditemukan penyebab pasti dari sakit kepala sebelah, namun ahli kesehatan menjelaskan bahwa migrain terjadi karena adanya faktor genetik dalam keluarga. Tak hanya itu, keluhan ini juga dipicu oleh adanya gangguan neurologis dan perubahan aktivitas otak yang dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Perubahan hormone
Meski migrain bisa saja menyerang semua orang, namun menurut penelitian yang dilakukan oleh National Migraine Centre menyebutkan bahwa kaum wanita memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengalaminya. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya perubahan hormon, terutama pada saat menstruasi. Keluhannya pun akan semakin parah saat menjelang maupun setelah menstruasi.
2. Konsumsi minuman dan makanan tertentu
Migrain juga bisa muncul akibat mengonsumsi beberapa makanan dan minuman tertentu yang biasanya juga memicu perubahan hormon seseorang. Beberapa minuman yang memicu timbulnya migrain diantaranya produk susu, minuman mengandung kafein seperti teh dan susu, alkohol, dan minuman yang mengandung pemanis buatan. Sedangkan makanan yang memicu sakit kepala sebelah diantaranya dark chocolate, daging yang diawetkan, makanan yang mengandung MSG (penyedap buatan), makanan olahan, hingga produk olahan susu.
3. Pola tidur
Seseorang dengan pola tidur yang kurang baik juga memiliki risiko mengalami sakit kepala sebelah, terutama untuk mereka yang seringkali begadang. Oleh karena itu penting untuk mencukupi kebutuhan tidur setiap malamnya, yaitu selama enam hingga delapan jam bagi orang dewasa. Menurut artikel yang dilansir dari laman online Popbela.com, waktu terbaik untuk tidur di malam hari adalah berada diantara jam 10 malam dan bangun di jam enam pagi.
4. Perubahan cuaca
Perubahan cuaca yang cukup ekstrim juga bisa menjadi pemicu sakit kepala sebelah yang cukup mengganggu. Dalam kondisi ini, tubuh dituntut untuk beradaptasi terhadap cuaca dengan lebih keras akibat adanya perubahan yang mendadak, sehingga menimbulkan sakit berdenyut di kepala.
5. Stres
Dari beberapa kemungkinan penyebab migrain di atas, faktor stress baik fisik akibat aktivitas yang terlalu berat maupun mental yang biasanya muncul akibat beban pikiran merupakan pemicu sakit kepala sebelah yang paling besar.
Apakah migrain berbahaya?
Sakit kepala sebelah tentu akan menjadi berbahaya jika tidak langsung ditangani. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan saat migrain menyerang adalah sebagai berikut.
- Mencari tempat yang lebih tenang dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang, karena biasanya migrain membuat kita menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan suara. Hal ini dilakukan agar keluhannya tidak semakin parah.
- Menerapkan pola hidup sehat dan mulai belajar untuk memahami tubuh dengan cara mengurangi bahkan menghindari beberapa makanan dan minuman yang memicu timbulnya sakit kepala sebelah.
- Olahraga teratur. Tak harus selalu olahraga berat, jogging, berenang, bersepeda, yoga, atau melakukan gerakan peregangan di rumah juga dipercaya mampu meredakan sakit kepala sebelah.
- Minum obat. Saat sakit kepala sebelah menyerang, kamu juga bisa segera mengatasinya dengan cara mengonsumsi obat yang mengandung Paracetamol, Propifenazon, dan Caffeine untuk meringankan sakit kepala sebelah, sehingga kamu bisa kembali beraktivitas dengan lebih nyaman.
Kapan harus memeriksakan pada dokter?
Melansir dari Halodoc.com, sakit kepala migrain akan sembuh dalam hitungan hari. Namun jika Anda mengalaminya cukup sering dan disertai gejala yang mengganggu, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.