Musim Pancaroba Tiba, Pastikan Persediaan Obat Sakit Kepala Belum Kedaluwarsa, Ya!

Musim Pancaroba Tiba, Pastikan Persediaan Obat Sakit Kepala Belum Kedaluwarsa, Ya!

Cuaca yang tak menentu saat musim pancaroba tiba membuat daya tahan tubuh menjadi terganggu. Tak heran jika kita akan lebih mudah terserang penyakit akibat cuaca yang terlalu panas atau dingin (sering hujan), salah satunya adalah sakit kepala. Umumnya, keluhan ini terjadi karena dua hal berikut ini.

1. Peningkatan suhu

Sakit kepala disebabkan oleh peningkatan suhu yang biasa terjadi pada musim kemarau atau saat cuaca sedang panas-panasnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan paparan cahaya terang, yang menyorot saraf mata dan menimbulkan rasa kaku akibat hentakan atau kontraksi (ketegangan) yang ditimbulkan.

Oleh karena itu, saat musim kemarau atau cuaca sedang panas, sebaiknya gunakan kaca mata yang dapat menghindari sorotan matahari langsung, juga perbanyak minum air putih, dikarenakan dehidrasi akibat kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan sakit kepala.

2. Penurunan suhu

Selain akibat suhu yang meningkat pada musim panas, penurunan suhu secara drastis juga ikut menyumbang rasa sakit kepala. Beberapa orang tidak dapat mentoleransi udara yang dingin, sehingga baik cuaca dingin maupun pendingin ruangan dapat menyebabkan rasa sakit kepala. Sakit kepala pada suhu dingin dapat juga dikarenakan alergi yang dialami oleh penderita.

Selain itu, baik sakit kepala dan migrain terjadi ketika tekanan udara turun atau tingkat kelembapan tiba-tiba meningkat. Buktinya, orang-orang yang tinggal di iklim yang stabil (iklim tropis) kurang rentan terhadap sakit kepala dibandingkan mereka yang tinggal di tempat yang cuacanya tak menentu.

Selain memerhatikan konsumsi makanan, gaya hidup, dan kebutuhan istirahat setiap harinya, hal penting yang juga tidak boleh terlewatkan adalah memastikan persediaan obat sakit kepala di rumah masih dalam kondisi baik dan belum kedaluwarsa. Melansir dari Halodoc.com, secara umum obat yang telah kedaluwarsa masih aman dikonsumsi. Sebab tanggal kedaluwarsa obat dibuat sebagai batas waktu produsen menjamin penuh keamanan dan khasiat obat. 

Namun, bukan berarti bahwa kamu dapat dengan bebas mengonsumsinya. Obat sakit kepala yang sudah kedaluwarsa akan mengalami beberapa hal berikut ini.

1. Kehilangan potensi

Saat kedaluwarsa, efektivitas obat akan menurun, sehingga tidak dapat mengobati keluhan sakit kepala secara efektif, sehingga proses penyembuhannya berjalan lebih lama.

2. Perubahan komposisi kimia di dalamnya

Obat adalah senyawa kimia yang mampu berubah warna, bau, dan tekstur dari waktu ke waktu. Dalam waktu tertentu, mereka bisa memecah kimia, sehingga efek yang tidak diinginkan dalam tubuh bisa muncul. Gejala yang sering muncul adalah rasa mual setelah mengonsumsinya. Jika tetap dikonsumsi, maka dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit yang lebih serius dan terjadi resistensi antibiotik pada tubuh.

Penting juga untuk memahami cara menyimpan obat yang baik dan benar untuk membantu menjaga efektivitasnya dalam waktu yang lama, seperti:

  1. Simpan di tempat yang kering, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Hindari menyimpan obat sakit kepala di tempat yang panas dan lembap.
  2. Pastikan bungkus obat tetap utuh, tertutup rapat, dan jauhkan dari jangkauan anak maupun binatang peliharaan.

Tips untuk mencegah konsumsi obat kedaluwarsa

Agar lebih waspada, simak tips mencegah konsumsi obat sakit kepala yang kedaluwarsa berikut ini.

  1. Memeriksa kotak obat di rumah secara rutin tiap 6 bulan sekali.
  2. Memisahkan obat yang masih layak konsumsi dan yang mendekati tanggal kedaluwarsa.
  3. Buang obat yang sudah kedaluwarsa.
  4. Ikuti petunjuk penyimpanan pada kemasan atau label obat.
  5. Pahami keterangan seperti:
  • Expiry date yang berarti obat tersebut aman dan akan memberikan manfaat maksimal hingga tanggal yang tertera pada kemasan. Sebagai contoh, ‘expiry date: Desember 2023’, maka obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi setelah tanggal 31 Desember 2023.
  • Use by atau use by date yang artinya obat tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi lagi pada akhir bulan sebelum tanggal yang tertera. Misalnya, pada kemasan obat tertulis ‘use by Januari 2023’, maka obat itu sebaiknya tidak dikonsumsi setelah 31 Desember 2022.