Ini yang Terjadi di Otak Ketika Kita Mimpi Buruk

Ini yang Terjadi di Otak Ketika Kita Mimpi Buruk

Tersentak bangun dengan keringat mengucur deras, jantung berdebar, sekaligus napas terengah-engah biasanya terjadi ketika seseorang mimpi buruk. Menurut American Academy of Sleep Medicine seperti yang dipublikasikan dalam Medical Daily, pada anak kecil mimpi buruk bisa muncul karena mendengar cerita seram, stres di sekolah atau menghadapi kematian keluarga dekat.

Meski penyebab mimpi buruk pada anak-anak juga terjadi pada orang dewasa, namun menurut Lauri Quinn Loewenberg, analis mimpi dan penulis Dream On It, Unlock Your Dreams Change Your Life, mimpi buruk pada orang dewasa juga bisa terjadi karena ada masalah yang tidak terselesaikan. Menurut Lauri, biasanya kita mengabaikan masalah di siang hari dengan berbagai distraksi, namun saat kita tidur dan sendirian dengan pikiran kita, masalah itu akan mencoba mencari jalan keluarnya. Nah, mimpi buruk terjadi ketika kita memikirkan isu sulit saat REM (Rapid Eye Movement) dan mencoba mengeluarkannya. 

Mimpi buruk cenderung terjadi sepertiga malam terakhir saat REM dalam kondisi terkuat. REM sendiri adalah tahapan terakhir dari tidur yang berupa tidur paling dalam. Tahap ini (REM sleep) berhubungan dengan aktivitas otak yang tinggi dan terhambatnya aktivitas motorik. Gelombang otak saat tahap REM ini mirip dengan gelombang otak saat kita bangun, namun otot seakan lumpuh.

Amygdala, bagian otak yang diatur oleh bagian lobus depan otak, dalam kondisi sangat aktif saat mimpi buruk terjadi. Aktivitas amygdala saat REM ini berperan dalam memproduksi respons takut pada seseorang ketika bermimpi.

Foto: Shutterstock