5 Penyebab Batuk Berdahak dan Cara Menyiasatinya Saat Puasa
Bagi umat muslim, menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Agar dapat berpuasa dengan nyaman, semangat, dan bertenaga, dibutuhkan stamina yang fit dan juga kondisi tubuh yang sehat. Lantas, bagaimana jadinya jika batuk berdahak melanda saat berpuasa? Apa saja penyebab batuk berdahak dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab batuk berdahak
Dilansir dari Hellosehat.com, batuk berdahak atau yang disebut juga dengan istilah batuk basah adalah kondisi di mana kita mengalami batuk yang menghasilkan lendir dari paru-paru atau sinus. Saat Anda mengalami kondisi ini, batuk terdengar berat dan mungkin disertai suara mengi (napas berbunyi) serta sesak di dada.
Situs Harvard Medical School menyebutkan bahwa ada berbagai penyebab batuk berdahak, dari yang ringan hingga butuh penanganan serius. Penyebab batuk berdahak mungkin merupakan kondisi yang akut sehingga bisa sembuh dengan pengobatan tertentu. Namun, batuk berdahak juga bisa menjadi salah satu gejala penyakit kronis yang sulit disembuhkan seperti bronchitis, pneumonia, bronkiektasis, asma, postnasal drip, dan Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Tak hanya itu saja, berikut ini beberapa penyebab batuk berdahak lainnya seperti yang dilansir dari Alodokter.com
- Alergi atau asma yang dipicu paparan alergen seperti debu, bulu binatang, suhu dingin, atau makanan tertentu. Berbeda dengan batuk saat flu, batuk yang dialami oleh penderita alergi biasanya tidak sampai menimbulkan demam dan keluhannya dapat kambuh sewaktu-waktu jika terpapar kembali dengan alergen.
- Asam lambung juga salah satu penyebab batuk berdahak yang jarang disadari. Hal ini biasanya lebih sering terjadi saat malam hari, yaitu ketika asam lambung naik dan masuk ke tenggorokan. Tak hanya menyebabkan batuk, kondisi ini juga menyebabkan iritasi di saluran pernapasan.
- Post Nasal Drip, yaitu kondisi di mana seseorang mengalami batuk berdahak ketika mereka menderita flu, sinusitis, dan alergi. Dalam kondisi ini, lendir atau dahak turun dari hidung ke tenggorokan dan menyebabkan batuk.
- Infeksi virus atau saat flu. Jenis virus yang paling sering adalah rhinovirus. Umumnya, batuk berdahak pada gejala flu tidak disertai sesak napas dan demam.
Cara mengatasi batuk berdahak saat puasa
Jika biasanya minum banyak air mineral dapat membantu meredakan batuk berdahak, namun lain halnya jika Anda sedang berpuasa. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi batuk berdahak yang tak kunjung reda saat puasa.
- Mengoleskan minyak esensial yang merupakan campuran bahan eucalyptus, peppermint, dan thyme. Oleskan ke bagian dada, leher, dan perut.
- Istirahat cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhannya.
- Mandi air hangat sambil menghirup uap hangatnya. Selain itu, Anda juga bisa membuat terapi uap dengan mangkuk. Caranya dengan mengisi mangkuk besar dengan air panas, dekatkan kepala di atas mangkuk dan letakkan handuk di atas kepala. Lalu hirup uap hangat tersebut.
- Perbanyak minum saat sahur dan berbuka puasa untuk membantu mendorong virus penyebab batuk berdahak yang menempel di saluran pernapasan agar keluar melalui urin maupun keringat.
Selain beberapa cara di atas, pastikan juga untuk segera minum obat batuk sesaat setelah berbuka puasa. Agar tepat guna, sebaiknya pilih obat batuk yang mengandung expectorant, Guaifenesin, dan Bromhexine yang berperan mengencerkan dan mengeluarkan dahak, serta kandungan Phenylephrine (PE) yang bekerja secara efektif membantu melegakan pernapasan dan tenggorokan. Jika kebetulan masih ada kegiatan di malam hari, pastikan juga untuk memilih obat batuk yang tidak menyebabkan ngantuk, sehingga Anda dapat beraktivitas dengan lebih nyaman.