5 Kuliner Indonesia yang Melegenda
Jika kamu diminta menyebutkan apa saja kuliner Indonesia yang enak, pasti terbayang banyak sekali pilihan. Pasalnya dari Sabang sampai Merauke, tiap daerah memang memiliki makanan andalannya sendiri. Berikut ini 5 menu legendaris Indonesia yang jadi kebanggaan dan banyak disukai turis mancanegara. Mana yang jadi favoritmu?
1. Kopi Luwak
Kopi asli Indonesia ini pernah disebut CNN News, Oprah, dan dipuji karakter Jack Nicholson dalam film The Bucket List sebagai kopi terenak dan termahal di dunia. Kopi legendaris yang mengalami fermentasi dalam pencernaan luwak ini konon mulai dikonsumsi sejak penjajahan Belanda dan mulai dikenal di negara barat sejak 1991.
2. Gado-gado
Makanan berisi sayur-sayuran rebus disiram saus kacang yang sering dijual di pinggir jalan ini ternyata dulunya merupakan bagian dari tradisi rijsttafel (rice table) menu utama warga Belanda dan kalangan bangsawan Eropa. Menu rijsttafel ini juga biasa dihidangkan di hotel mewah dan umumnya terdiri dari nasi putih dan aneka lauk pauk seperti soto, gulai, gado-gado, sup, dan sebagainya. Seperti dilansir Kompas.com, Presiden AS Barack Obama juga pernah mengaku kangen dengan gado-gado yang sering dimakannya semasa kecil di Indonesia. Nikmatnya gado-gado ini memang sulit ditemukan di luar negeri.
3. Rendang
Seperti dilansir dari Tempo.co, rendang sudah menjadi bagian dari kehidupan kuliner masyarakat Minang sejak jauh sebelum abad ke-15. Sebuah tulisan oleh Kolonel Stuers pada 1827 diduga menyebut cara masak rendang secara implisit. Daging sapi rendang dimasak waktu berjam-jam sampai kuahnya kering, membuat bumbunya begitu meresap. Tak heran, makanan ini pernah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia oleh CNN.
4. Soto
Tahukah kamu kalau soto ternyata sangat disukai bagi turis mancanegara sebagai santapan siang hari? Varian makanan berkuah ini amat beragam: soto kudus, soto Makassar (biasa disebut coto), soto Banjar, soto madura, soto lamongan, soto betawi, dan lain-lain.
5. Tempe dan Tahu
Sejarawan Ong Hok Ham pernah menulis di Harian Kompas bahwa penemuan tempe dari limbah tahu sekitar abad ke-19 adalah sumbangsih Jawa bagi kuliner dunia. Bahkan pada 4 Mei 2015 lalu di Belanda diadakan acara masak fine dining tempe bertajuk Temp(e)tation oleh chef restoran Belgia, Belanda, dan Republik Ceko.
Foto: Shutterstock